CERPEN


Perempuan Ber-inisial “A”
Dua minggu telah berlalu, setelah aktivitasku di penuhi dengan liburan kini saatnya aku dan teman-temanku mulai masuk sekolah lagi. Walaupun hari pertamaku masuk sekolah tapi itu bukan alasan untuk aku males sekolah justru aku sangat bersemangat sekolah karena kini aku sudah menjadi anak SMA kelas XII, setidaknya sekarang aku sudah menjadi senior dan bukan jenior lagi.
Oh iya namaku Alpi, aku biasa di panggil oleh teman-temanku dengan panggilan “PI”, atau “AL”. Tapi aku lebih senang di panggil dengan sebutan “AL” karena panggilan itu mirip dengan panggilan Aliando atau Aliando yang mirip aku mungkin ? karena aku juga tidak kalah keren sama Aliando.
Hari pertama masuk sekolah aku sangat bersemangat saking semangatnya aku kesiangan masuk sekolah, kebetulan jarak sekolah dari rumahku lumayan jauh bisa menghabiskan waktu sekitar 20 menitan. Aku langsung beranjak dari tempat tidurku dan langsung bersiap-siap berangkat sekolah. Waktu telah menunjukan pukul 07.15 aku segera berlari menuju gerbang sekolah setelah aku membayar ongkos Angkot, kebetulan aku naik angkot karena motorku sedang sakit di bengkel.
Aku berlari menuju kelasku yang berada di pojok akhir, kulihat dari jauh masih ada anak-anak kelasku yang berada di luar, ternyata benar mereka adalah Rio, Anjar, dan yang lainya. Aku langsung menghampirinya.
“Udah masuk jar?” aku bertanya pada anjar dengan nafas sempoyongan.
“Belum Al, katanya pak Tio hari ini gak masuk sedang ada halangan.”jawab Anjar dengan nada santai.
Aku sangat lega karena tidak jadi terlambat masuk, akhirnya pak Dadan guru Kimia masuk dan kami pun mulai belajar. Setelah beberapa lama, waktu menunjukan pukul 14.00 bel sekolahpun berbunyi, aku dan teman-temanku langsung bergegas pulang, kulihat banyak sekali siswa baru yang pada bersemangat karena mungkin ini adalah hari pertama kalinya mereka bersekolah di masa putih abu. Ketika teman-temanku yang lainya pada pulang, aku langsung bergegas ke ruang ekstrakulikuler atau ruang ekskul di dekat masjid sekolahku, kebetulan hari ini adalah hari pertama penerimaan siswa baru di kegiatan ekskul keagamaan.
Ketika aku datang kebetulan sudah banyak siswa baru yang sedang memperkenalkan dirinya masing-masing kepada pengurus ekskul tersebut, aku pun langsung bergabung dengan pengurus yang lainnya dan mendengar satu persatu dari anggota baru yang sedang memperkenalkan dirinya. Tiba-tiba terdengar suara “Assalamualaikum” ucap calon anggota baru. kami semua langsung menoleh ke arah  pintu dan menjawab salamnya itu “waalaikumsalam”jawab kami semua, dan mempersilahkannya duduk.
Anehnya pandanganku masih tertuju pada wanita itu, entah apa yang kurasakan rasanya aku melayang-layang. Aku tak tau apakah ini yang dinamakan Cinta? Entahlah aku tak tau yang pasti aku senang memandangnya saat pertama kali aku melihatnya. Ketika calon anggota baru yang lainnya telah selesai memperkenalkan dirinya, kini tibalah perempuan yang membuatku penasaran siapa namanya itu memperkenalkan dirinya dengan sopan santun. Ternyata perempuan itu bernama “A...” nama yang sangat cantik dan hampir mirip dengan namaku, “apakah aku berjodoh dengannya?” Tanyaku dalam hati. “Ah apa-apaan aku ini ngaur” gunamku dalam hati.
Setelah beberapa bulan aku memcoba akrab dengan “A” aku memberanikan diri untuk menyapanya.
“Assalamualaikum”tanyaku dengan sedikit malu.
“waalaikumsalam” jawabnya dengan senyuman.
“mau pulang ke rumah ya?” tanyaku
“iya dong kang pulang ke rumah masa mau terus di sekolah”. Jawabnya dengan sedikit canda.
“Rumahnya dimana, akang boleh anterin ya teh kasian pulang sendiri” pintaku dengan penuh harapan.
“Di cihampelas kang, gak papa kang bisa pulang sendiri kok lagian kan ntar juga pasti ada temen”. Jawabnya dengan sopan.
“Gak papa ya akang anterin aja sekalian akang juga mau ke rumah temen di cihampelas kan lumayan biar irit ongkosnya” pintaku agak maksa
“yaudah deh boleh tapi jangan ngebut ya kang takut” pintanya dengan senyuman.
“oke”jawabku yang penuh semangat.
Dengan penuh semangat dan rasa gembira aku mencoba lebih akrab lagi dengan “A” dengan mengajaknya mengobrol. Ini adalah hari yang bahagia bagiku karena ini pertama kalinya aku bisa nganterin dia ke rumahnya, walaupun aku tak tau apakah dia juga merasakan apa yang sedang aku rasakan atau mungkin hanya biasa-biasa saja. Setelah beberapa lama aku mulai akrab dengannya dan aku sering nganter dia pulang setiap pulang sekolah hingga oranglain pun menganggap bahwa kita sedang pacaran.
Waktu berjalan begitu cepat tak terasa kesibukan pun mulai berdatangan, sudah tak aneh jika siswa kelas XII banyak tugas-tugas karena mungkin sebentar lagi akan menghadapi Ujian. Begitu pun dengan aku yang kini lebih fokus dengan tugas-tugas dan bimbingan sehingga sudah lama aku tak bertemu dengan pujaan hatiku “A”. Setelah beberapa minggu kini tibalah Ujian Nasional dimana itu adalah suatu moment yang di tunggu dan sangat menegangkan yang kebanyakan siswa kelas XII rasakan. Begitu juga denganku, ku isi lembar jawabanku dengan serius supaya bisa mendapatkan nilai yang memuaskan.
Setelah selesai ujian kesibukan berganti, yang awalnya sibuk dengan tugas-tugas kini sibuk mendaptar ke perguruan tinggi, karena aku menyukai pelajaran kimia sehingga aku ingin melanjutkanya pendidikanku dengan mengambil jurusan kimia. Lagi-lagi aku belum ada waktu untuk menemui “A” aku sms atau aku telepon tak ada balesannya, aku sangat merindukannya.
Hari perpisahan pun telah tiba, aku berharap di hari terakhirku ini aku akan bertemu dengan “A” rasa rinduku kini semakin besar padanya, sayang sekali sampai sore hari aku tak bertemu dengannya. Kuberanikan diri ini untu bertanya kepada teman sekelasnya Rani.
“Ran, kamu gak lihat “A”?”tanyaku pada Rani teman sekelas “A”.
“Lho kang Alpi gak tau ya kalau sebulan yang lalu “A” pindah sekolah” jawab Rani dengan sedikit heran padaku.
Mendengar jawaban Rani aku langsung lemas, hatiku bertanya kenpa “A” pindah sekolah? Kenpa dia gak bilang akan pindah sekolah padaku? Kenapa aku tak tau dia akan tinggalkan aku tanpa berpesan apapun? “Tapi yasudahlah ini sudah terjadi buat apa aku sesali” jawabku dalam hati.
Setelah beberapa lama kini aktivitasku berganti menjadi seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Aku sangat bahagia karena aku bisa melanjutkan pendidikanku ke perguruan tinggi yang aku inginkan, walaupun hati kecil ini masih terbayang sosok gadis cantik yang bernama “A” yang aku tak tau akankan aku bertemu lagi dengan cinta pertamaku atau tidak. Tapi aku selalu berdoa semoga kamu baik-baik saja di manapun kamu berada dan aku berharap kita bisa bertemu lagi walaupun di tempat yang berbeda pujaan hatiku ALMI.
Sekian


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA DAKWAH MEREKAYASA SOSIAL UMAT ISLAM

PIDATO ANALOGI

BASA SUNDA